Apr 26, 2011

Bila Cinta Tak Berbalas


Anda sudah menemukan seseorang yang sempurna dan bisa menjadi "the One". Sayang, ternyata dia sudah punya kekasih. Cinta pun bertepuk sebelah tangan.
Memaksanya dengan segala cara agar dia mau menjadi kekasih Anda jelas bukan cara bijak. Jadi saat kasus semacam ini menimpa, apa yang sebaiknya  dilakukan?
1. meyakinkan diri, benarkah diri kita mencintainya dan yakin dialah jodoh kita? Karena jika menginginkan seseorang  hanya untuk alasan nafsu, "menculiknya" dari suatu hubungan adalah perbuatan kotor.
2. Tak masalah untuk kita jujur kepadanya, tapi jangan disampaikan dengan cara mengancam. Akui perasaan kita, tetapi cobalah untuk menghindari kata-kata seperti, "Jika aku tidak bisa memiliki kamu, maka tidak ada seorang pun juga yang boleh memilikimu (sambil tertawa gila)".
3. Setelah bola berada di tangannya, beri dia waktu dan ruang untuk memutuskan apakah akan kembali ke pangkuan kekasihnya atau merajut cinta bersama kita. Dan satu hal, kita harus membiarkannya membuat keputusan sendiri. Jangan memakai cara-cara kotor seperti berbohong soal kekasihnya.
4. Jika "cinta sejati" kita akhirnya kasihan pada kita dan memutuskan untuk memberi Anda kesempatan, berikan dia waktu untuk beradaptasi dengan iklim hubungan yang baru. Jika dia benar-benar adalah "the One" bagi Anda, maka mereka pantas untuk ditunggu.
5. Dalam beberapa kasus, apa yang membuat dua orang terpisah adalah apa yang menarik mereka bersama-sama. Kendala ini memungkinkan Anda untuk berfantasi bagaimana memiliki hubungan yang sempurna (seperti cerita romansa Romeo dan Juliet, meski caranya tidak disarankan yakni dengan bunuh diri). Sekali kendala itu dihapus, realitas bisa berubah menjadi lebih baik. Namun ingat, berhati-hatilah pada apa yang Anda inginkan. Apa yang anda inginkan tidak selalu baik untuk anda,dan bila kita tidak bisa  memiliki apa yang kita sukai atau ingini maka kita harus belajar menyukai apa yang kita miliki.

No comments:

Post a Comment