Jan 30, 2011

life style

Pelacur Hidup Lebih Pendek!
SELAMA ini, sering bercinta disinyalir akan membuat pelakunya panjang umur. Siapa sangka, pelacur yang sering bercinta justru memiliki hidup yang lebih pendek dibandingkan wanita lainnya.
Selama delapan tahun para peneliti telah memelajari pengaruh karakter seorang wanita pada keadaan
kesehatan dia. Ternyata, mereka yang senang berbuat jahat dan dengki memiliki konsekuensi serius dari kesehatannya.
Penelitian yang melibatkan 100 ribu wanita ini mengungkapkan, bahwa para pelacur hidup lebih pendek jika dibandingkan dengan perempuan yang sabar dan selalu mengalah. Demikian dikutip dari Telegraph.
Tingkat hormon stres (adrenalin, noradrenalin, dopamin, dan hidrokortison) yang dibangkitkan dalam diri perempuan yang sering penasaran dan marah ini memperburuk kinerja sistem kardiovaskular.
Selain itu, para pelacur sering merusak sistem kekebalan tubuh mereka dan memberi peluang munculnya sakit kepala dari pekerjaan yang mereka yang lakoni.




            FANTASI SEKS

KITA mungkin telah mendengar fantasi seksual bercinta di pantai atau dengan orang asing. Namun terdapat lima fantasi    seksual pria yang mungkin belum pernah Anda dengar. Lantas, apa saja fantasi seks itu?
Berikut lima fantasi seks yang akan mengguncang kehidupan seks Anda, seperti dilansir Times of India.
Aksi "panas" di atas ranjang dengan tambahan dinginnya es krim
Rutinitas membuat pasangan bosan dengan aktivitas seks yang sama. Maka, banyak dari pasangan yang memiliki keinginan untuk menambahkan "bumbu" di atas ranjang. Salah satunya dengan menambahkan es krim yang meleleh akibat panas alami tubuh pasangan. Selanjutnya, Anda dapat dengan mudah menjilati bagian tubuh satu sama lain.
Bercinta menggunakan pakaian lengkap
Lain waktu, jangan pernah ragu merangsang Miss V pasangan saat dia masih menggunakan celana jinsnya. Sebab kombinasi rangsangan tangan Anda, dan bahan jinsnya yang tebal yang bergesekan dengan area klitoris dia justru menimbulkan sensasi tersendiri.
Bercinta di ruang ganti pakaian
Pada umumnya, bercinta di tempat umum mampu membuat adrenalin kita terpompa lebih baik. Dan kebanyakan dari pasangan yang berfantasi ingin melakukan quickie di ruang ganti sebuah toko busana. Dengan begitu, hasrat yang memburu justru membuat kita klimaks lebih cepat.
Bercinta di balon udara
Tidak ada yang dapat mengalahkan pengalaman bercinta di tempat yang ekstrem. Siapa yang dapat menolak bercinta di ketinggian 10.000 kaki di atas tanah. Angin dingin dan udara terbuka, hanya akan membuat aksi seksual Anda makin memuaskan.
Bercinta di kolam lumpur
Membutuhkan kemampuan fantasi seksual yang luar biasa liar bagi pasangan yang bersedia bercinta di dalam kolam lumpur. Anda akan terasa sangat hebat saat bercinta dalam keadaan superkotor. Selanjutnya, Anda dapat menghabiskan waktu lebih lama menyabuni pasangan di bath tub dan melakukan lebih banyak aktivitas seks.




Thong Tidak Sebabkan Infeksi Miss V

UNTUK alasan estetika, banyak wanita mengenakan pakaian dalam jenis thong. Namun, beredar kabar bahwa thong berdampak buru k bagi
 kesehatan. Benarkah?
Sebanyak 50-80 persen wanita mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Untuk Anda yang pernah mengalami ISK atau setidaknya masalah serupa di daerah kelamin, Anda pasti disarankan dokter untuk menghindari thong.
Potensi masalah disebabkan thong
Ada alasan mengapa thong menjadi penyebar bakteri, yakni cara pemakaiannya. Seperti pakaian dalam lainnya, thong dimaksudkan untuk melindungi daerah yang sangat sensitif dari bahan kasar pakaian kita. Namun kenyataannya, tali thong hanya dibuat dari kain tipis.
Jadi ketika Anda berjalan, mungkin bagi thong untuk menjadi alat transportasi nyaman bagi bakteri dari anus (seperti E. coli, biang keladi ISK) ke daerah vagina. Selanjutnya, bakteri ini bisa bergerak ke dalam kandung kemih, uretra, dan bahkan lebih jauh lagi bila tidak segera ditangani.
Selain menjadi kendaraan potensial untuk infeksi bakteri, tali thong terbuat dari bahan yang bisa mengiritasi jaringan lembut di vagina, dan anus jika terlalu sering bergesekan. Hal ini bisa menyebabkan peradangan dan akhirnya infeksi jika ada luka terbuka.
Thong secara anekdot juga dikaitkan dengan infeksi ragi serta wasir karena kemungkinan terjadi radang jaringan dubur. Tapi kunci terletak pada anekdot, di mana tidak satupun risiko kesehatan ini, termasuk ISK, secara ilmiah terbukti disebabkan oleh thong.
Fakta sebenarnya
Sepanjang 2010, banyak studi dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara infeksi dan faktor-faktor perilaku, seperti pemakaian celana ketat, thong, dan tren fesyen lainnya. Menurut American Journal of Epidemiology pada 1987, hubungan hanya bisa ditemukan antara ISK, frekuensi idak menunjukkan indikasi bahwa jenis pakaian memengaruhi infeksi. Demikian seperti dilansir dari BettyConfidential, Jumat (28/1/2011).
Demikian pula studi Nara Women's University di Jepang pada 1994. Para peneliti menegaskan, tidak ada perbedaan nyata antara pakaian dalam berbahan katun dan akrilik pada keringat di daerah kelamin.
Pakaian katun biasanya dianjurkan sebagai bahan yang kuat menyerap keringat, tapi studi ini menunjukkan bahwa partisipan wanita yang mengenakan pakaian dalam katun maupun akrilik memiliki kondisi kulit dan temperatur yang sama ketika beristirahat atau berolahraga ringan. Meski begitu, katun memang mampu menyerap keringat lebih baik dari akrilik saat partisipan berolahraga berat.
Pakai apa yang dirasa terbaik
Pada dasarnya, thong tidak menempatkan pemakainya pada risiko infeksi atau masalah kesehatan lain. Tapi jika Anda rentan terhadap ISK atau infeksi ragi, atau jika Anda menemukan bahwa tali thong mengiritasi vagina, Anda harus membatasi frekuensi pemakainya. Alasannya, thong bisa berfungsi sebagai media penyebaran bakteri.
Atau, konsultasikan dengan dokter dan cari tahu apakah faktor risiko tertentu mengharuskan Anda memilih pakaian dalam khusus. Jika ternyata tidak ada masalah ISK, memakai thong tidak akan memengaruhi kesehatan kita.